Kali ini kami akan bahas perihal Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya. Penanganan panen yang pas menghasilkan untung berlimpah. Amat disayangkan jika gara-gara kekeliruan panen, rentetan aktivitas sebelumnya yang sudah maksimal menjadi sia-sia.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Tiga hal yang seharusnya dipandang ketika panen yaitu:
- Menghindari terbuangnya hasil panen. Tiap kesibukan panen berisiko kehilangan hasil panen, karenanya mesti diminimalisir.
- Menghindari kerusakan hasil panen yang disebabkan kesalahan metode panen.
- Menghindari memanen buah / hasil panen yang masih terlalu muda.
Daya-hal tersebut bertujuan agar hasil panen pantas harapan. Supaya maksimal dari segi kuantitasnya, ialah tonase (volume) hasil panen per satuan lahan. Juga dari segi kualitasnya, ialah standar yang dibutuhkan pasar dan konsumen. Kecermatan pengelolaan panen, tentunya menghadirkan untung bagi petani yang membudidayakan.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Kapan melaksanakan pemanenan tanaman jahe, tergantung kebutuhan petani sendiri. Berharap menghasilkan atau memasarkan hasil panen dalam format apa. Bila menanam jahe di pelataran dan berkeinginan memanennya sebagai bumbu dapur, minimal tanaman berusia 4 bulan. Tanaman jahe sudah bisa dipanen sewaktu-waktu bila berharap memanen sendiri sebagai bumbu dapur.
Bila berharap menawarkan jahe ke pasar industri sebagai bahan baku pembuatan produk turunan seperti obat herbal, jamu, dan yang lainnya, tanaman jahe sepatutnya berumur minimal 8 bulan. Sedangkan usia maksimal untuk kebutuhan industri, jahe dipanen pada usia 10 – 12 bulan.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Berikut tiga hal yang perlu diketahui sebelum Anda melaksanakan panen jahe
1. Tanaman Siap Panen
Menurut kebutuhan hasil panen yang telah dibahas di bagian sebelumnya, untuk yang dipasarkan di pasaran atau industri dalam jumlah banyak setidaknya tanaman jahe berumur 8 bulan. Dengan umur optimal 10 – 12 bulan. Sekiranya menuruti jadwal tanam, telah dapat diketahui kapan sepatutnya memanen.
Ciri-ciri tanaman jahe yang sudah siap dipanen massal, mulanya sebagain besar tanaman menampakkan perubahan pada daun. Dalam satu luasan lahan yang ditanam bersamaan, hampir semua tanaman berubah serempak. Daun-daun yang awalnya hijau jadi menguning. Selang kemudian batang-batangnya mengering.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Sebelum berumur 12 bulan, rimpang-rimpang jahe masih memperlihatkan kegiatan membesar. Setelahnya, rimpang jahe sudah tidak bisa lagi membesar, dan di sinilah situasi maksimal untuk lantas menjalankan panen. Jika terlambat dipanen akan membikin rugi waktu. Selain itu, dapat mengakibatkan kwalitas rimpang menurun pengaruh seluruh kemungkinan di lahan pertanaman jahe.
2. Persiapan Panen
Persiapan sebelum panen bertujuan mewujudkan panen yang bagus. Untuk itu wajib dikontrol sedemikian rupa jauh-jauh hari sebelum masa panen. Persiapan-persiapan panen yang dikerjakan mencakup persiapan yang mendekati hari panen, dan persiapan-persiapan jauh hari sebelum panen. Inti persiapan yang dikerjakan jauh hari sebelum panen, adalah mengupayakan agar elemen tumbuh tanaman tetap pada situasi optimal hingga hari panen.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
a. Persiapan jauh hari sebelum panen
Pemasaran juga jadi pertimbangan sebelum panen. Pun pertimbangan itu sebaiknya telah ada sebelum tanam. Karena, menyangkut untung ruginya kesibukan budidaya. Akan percuma pengeluaran yang sudah banyak justru jadi merugi sebab kurang akurat menentukan. Upayakan meninjau prediksi harga pasar. Jangan hingga pada ketika panen harga di pasaran justru turun.
Penyebab harga di pasaran jelek karena jumlah permintaan lebih sedikit daripada jumlah penawaran. Jumlah yang mau membeli lebih sedikit ketimbang banyaknya stok jahe. Jahe jadi melimpah sehingga harga turun. Solusi dari prediksi harga di pasaran, lakukan penanaman jahe pada ketika harga sedang turun. Kemungkinan pada ketika panen, harganya akan bagus. Ini prediksi yang sering diterapkan.
Selain itu, perlu juga mempersiapkan konsumen pasar yang menampung hasil panen. Pasar menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan. Agar tak ada kekhawatiran, bangunlah jaringan pasar semaksimal mungkin, dan seluas-luasnya. Seandainya pasar dirasa sulit dijangkau, karenanya buatlah badan koperasi unit desa (KUD) guna menjamin pasar selepas panen.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Peran KUD kecuali menjamin pasar bagi petani, juga menolong dalam hal keperluan sarana produksi. Petani punya prestasi tersendiri jika hasil panennya hingga ke pasar ekspor, tidak terpaku pada agen atau tengkulak.
b. Persiapan mendekati hari panen
Persiapan yang perlu dilakukan mendekati hari panen meliputi persiapan daya dan alat-alat panen. Sebelumnya, siapkan kekuatan kerja supaya kesibukan panen berjalan lancar. Dalam setiap kegiatan budidaya tanaman bagus skala besar ataupun kecil pasti ada energi kerja yang melakukan tiap proses budidaya.
Hendaknya masukkan bayaran tiap energi kerja dalam anggaran, sekalipun dikerjakan sendiri. Kekuatan sendiri juga semestinya masuk perhitungan untuk mendapatkan upah. Masih banyak juga petani yang bila menerapkan kekuatannya sendiri atau daya keluarganya seperti istri dan si kecilnya, tidak dimasukkan dalam biaya tenaga kerja.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Berikutnya, persiapan alat-alat panen. Teknis pemanenan jahe dikala ini kebanyakan masih secara manual. Masih berpatokan pada cara panen dan alat-alat simpel. Alat-alat yang diperlukan untuk panen jahe merupakan pacul, sabit, garpu tanah, karanjang pengumpul, serta alat pengangkut seperti angkong untuk mengumpulkan jahe yang telah dipanen.
3. Level Pemanenan
Pertama, ketika melakukan panen yakni melihat umur tanaman. Tanaman yang dipanen tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda. Tanaman dipanen ketika umur optimal. Tenaga ini berlaku bukan cuma untuk tanaman jahe, namun segala komoditas pertanian. Sekalipun dari ragam tanaman berumur pendek.
Perhatian berikutnya berkenaan dengan cuaca. Hindari panen dikala terjadi hujan. Tentunya banyak kendala di lapangan sekiranya panen terus dilanjutkan. Tenaga panen kesusahan memanen, membutuhkan daya lebih banyak untuk membersihkan rimpang serta berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Bila sudah terpola tetapi cuaca hujan, sebaiknya panen diundur hingga cuaca cerah dan lahan tidak tergenang.
Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya
Urutan Panen Jahe
Jikalau persiapan telah matang, panen bisa langsung dilakukan. Urutan dan metode panen jahe yang baik yaitu:
- Buatlah ancak panen khususnya dulu. Jikalau energi panen dibagi ke ancaknya masing-masing dengan keinginan pengerjaannya serempak. Bila penanaman di bedengan, tentukan arah permulaan untuk panen. Arah selatan atau utara lebih-lebih dulu. Langkah ini agar panen teratur, bagus untuk pembersihan seresah sisa panen, pengumpulan rimpang, serta tahap lainnya.
- Untuk panen, bongkar tanah memakai pacul atau garu tanah. Lakukan secara hati-hati dan tidak terlalu dekat dengan batang tanaman. Jangan hingga rimpang terkena cangkul.
- Cabut batang tanaman, lalu angkat rimpang dari dalam tanah. Bersihkan rimpang dari tanah-tanah yang masih merekat.
- Rimpang dikumpulkan ke dalam keranjang. Lalu dibawa menggunakan angkong ke tempat pengumpulan untuk tahap pencucian.
Masing-masing ragam jahe memberikan hasil panen dengan berat yang tak serupa. Lantaran setiap macam punya ukuran yang berbeda-beda. Jahe gajah mampu berproduksi sekitar 15 – 25 ton per Ha. Meskipun jahe emprit yang ukurannya lebih kecil sanggup berproduksi sekitar 10 – 15 ton per Ha.
Sekian info berkaitan dengan Pengen Mengenal Penanganan Panen Jahe yang Benar? Berikut Ini Ulasannya, kami harap artikel kali ini membantu kalian. Mohon artikel ini disebarluaskan supaya semakin banyak yang memperoleh manfaat.
Referensi: