Pembahasan kita sekarang adalah Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe. Penanganan panen yang pas menghasilkan untung berlimpah. Amat disayangkan sekiranya gara-gara kesalahan panen, rentetan kegiatan sebelumnya yang telah maksimal menjadi sia-sia.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Tiga hal yang mesti diamati saat panen yakni:
- Menghindari terbuangnya hasil panen. Tiap aktivitas panen berisiko kehilangan hasil panen, karenanya mesti diminimalisir.
- Menghindari kerusakan hasil panen yang disebabkan kekeliruan sistem panen.
- Menghindari memanen buah / hasil panen yang masih terlalu muda.
Energi-hal tersebut bertujuan supaya hasil panen cocok keinginan. Supaya maksimal dari segi kuantitasnya, ialah tonase (volume) hasil panen per satuan lahan. Juga dari segi kualitasnya, merupakan standar yang diperlukan pasar dan konsumen. Kecermatan pengelolaan panen, tentunya menghadirkan untung bagi petani yang membudidayakan.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Kapan menjalankan pemanenan tanaman jahe, tergantung keperluan petani sendiri. Berkeinginan menjadikan atau menjual hasil panen dalam format apa. Seandainya menanam jahe di pekarangan dan mau memanennya sebagai bumbu dapur, minimal tanaman berusia 4 bulan. Tanaman jahe sudah dapat dipanen sewaktu-waktu seandainya ingin memanen sendiri sebagai bumbu dapur.
Jikalau mau menawarkan jahe ke pasar industri sebagai bahan baku pembuatan produk bawaan seperti obat herbal, jamu, dan yang lainnya, tanaman jahe mesti berumur minimal 8 bulan. Padahal usia optimal untuk kebutuhan industri, jahe dipanen pada usia 10 – 12 bulan.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Berikut tiga hal yang perlu diketahui sebelum Anda melakukan panen jahe
1. Tanaman Siap Panen
Berdasarkan keperluan hasil panen yang sudah dibahas di komponen sebelumnya, untuk yang dipasarkan di pasaran atau industri dalam jumlah banyak setidaknya tanaman jahe berumur 8 bulan. Dengan umur optimal 10 – 12 bulan. Apabila menuruti jadwal tanam, telah dapat dikenal kapan semestinya memanen.
Ciri-ciri tanaman jahe yang sudah siap dipanen massal, awalnya sebagain besar tanaman menampakkan perubahan pada daun. Dalam satu luasan lahan yang ditanam berbarengan, hampir seluruh tanaman berubah serempak. Daun-daun yang mulanya hijau jadi menguning. Selang kemudian batang-batangnya mengering.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Sebelum berumur 12 bulan, rimpang-rimpang jahe masih menampakkan kegiatan membesar. Setelahnya, rimpang jahe sudah tak bisa lagi membesar, dan di sinilah situasi optimal untuk lantas mengerjakan panen. Bila terlambat dipanen akan membuat rugi waktu. Kecuali itu, dapat mengakibatkan mutu rimpang menurun pengaruh segala kemungkinan di lahan pertanaman jahe.
2. Persiapan Panen
Persiapan sebelum panen bertujuan menciptakan panen yang bagus. Untuk itu harus dikendalikan sedemikian rupa jauh-jauh hari sebelum masa panen. Persiapan-persiapan panen yang dilaksanakan mencakup persiapan yang mendekati hari panen, dan persiapan-persiapan jauh hari sebelum panen. Inti persiapan yang dikerjakan jauh hari sebelum panen, adalah mengupayakan supaya elemen tumbuh tanaman tetap pada situasi optimal hingga hari panen.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
a. Persiapan jauh hari sebelum panen
Pemasaran juga jadi pertimbangan sebelum panen. Bahkan pertimbangan itu sebaiknya sudah ada sebelum tanam. Karena, menyangkut untung ruginya kegiatan budidaya. Akan percuma pengeluaran yang sudah banyak justru jadi merugi sebab kurang cermat mempertimbangkan. Upayakan meninjau prediksi harga pasar. Jangan sampai pada ketika panen harga di pasaran justru turun.
Penyebab harga di pasaran jelek karena jumlah permintaan lebih sedikit daripada jumlah penawaran. Jumlah yang mau membeli lebih sedikit daripada banyaknya stok jahe. Jahe jadi melimpah sehingga harga turun. Solusi dari prediksi harga di pasaran, lakukan penanaman jahe pada dikala harga sedang turun. Kemungkinan pada saat panen, harganya akan baik. Ini prediksi yang sering kali dipakai.
Selain itu, perlu juga mempersiapkan konsumen pasar yang menampung hasil panen. Pasar menjadi unsur yang tidak dapat dipisahkan. Agar tak ada kekhawatiran, bangunlah jaringan pasar semaksimal mungkin, dan seluas-luasnya. Sekiranya pasar dirasa susah dijangkau, maka buatlah badan koperasi unit desa (KUD) guna menjamin pasar selepas panen.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Peran KUD selain menjamin pasar bagi petani, juga menolong dalam hal keperluan sarana produksi. Petani punya prestasi tersendiri jika hasil panennya sampai ke pasar ekspor, tak terpaku pada agen atau tengkulak.
b. Persiapan mendekati hari panen
Persiapan yang perlu dikerjakan mendekati hari panen meliputi persiapan tenaga dan alat-alat panen. Sebelumnya, siapkan tenaga kerja supaya aktivitas panen berjalan lancar. Dalam setiap kesibukan budidaya tanaman baik skala besar ataupun kecil pasti ada daya kerja yang melaksanakan setiap progres budidaya.
Hendaknya masukkan upah tiap-tiap kekuatan kerja dalam anggaran, sekalipun dilakukan sendiri. Daya sendiri juga wajib masuk perhitungan untuk mendapat upah. Masih banyak juga petani yang apabila mengaplikasikan tenaganya sendiri atau energi keluarganya seperti istri dan anaknya, tak dimasukkan dalam tarif daya kerja.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Selanjutnya, persiapan alat-alat panen. Teknis pemanenan jahe ketika ini kebanyakan masih secara manual. Masih berpatokan pada cara panen dan alat-alat sederhana. Alat-alat yang dibutuhkan untuk panen jahe yakni cangkul, sabit, garpu tanah, karanjang pengumpul, serta alat pengangkut seperti angkong untuk mengumpulkan jahe yang sudah dipanen.
3. Tahapan Pemanenan
Pertama, saat melakukan panen ialah mengamati usia tanaman. Tanaman yang dipanen tidak boleh terlalu tua atau terlalu muda. Tanaman dipanen ketika umur maksimal. Tenaga ini berlaku bukan cuma untuk tanaman jahe, tapi semua komoditas pertanian. Sekalipun dari variasi tanaman berumur pendek.
Perhatian selanjutnya berkenaan dengan cuaca. Hindari panen ketika terjadi hujan. Tentunya banyak kendala di lapangan kalau panen terus dilanjutkan. Kekuatan panen kesusahan memanen, membutuhkan energi lebih banyak untuk membersihkan rimpang serta berpotensi mengakibatkan kecelakaan kerja. Jika sudah terprogram namun cuaca hujan, sebaiknya panen diundur sampai cuaca cemerlang dan lahan tidak tergenang.
Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe
Urutan Panen Jahe
Jika persiapan sudah matang, panen bisa segera dikerjakan. Urutan dan sistem panen jahe yang bagus yaitu:
- Buatlah ancak panen terpenting dahulu. Sekiranya kekuatan panen dibagi ke ancaknya masing-masing dengan harapan pengerjaannya serempak. Jika penanaman di bedengan, tentukan arah permulaan untuk panen. Arah selatan atau utara terlebih dahulu. Langkah ini agar panen teratur, baik untuk pembersihan seresah sisa panen, pengumpulan rimpang, serta tahap lainnya.
- Untuk panen, bongkar tanah mengaplikasikan pacul atau garu tanah. Lakukan secara hati-hati dan tak terlalu dekat dengan batang tanaman. Jangan hingga rimpang terkena cangkul.
- Cabut batang tanaman, lalu angkat rimpang dari dalam tanah. Bersihkan rimpang dari tanah-tanah yang masih melekat.
- Rimpang dikumpulkan ke dalam keranjang. Lalu dibawa menggunakan angkong ke daerah pengumpulan untuk tahap pencucian.
Masing-masing variasi jahe memberikan hasil panen dengan berat yang tak serupa. Lantaran setiap macam punya ukuran yang berbeda-beda. Jahe gajah sanggup berproduksi sekitar 15 – 25 ton per Ha. Padahal jahe emprit yang ukurannya lebih kecil sanggup berproduksi sekitar 10 – 15 ton per Ha.
Demikian informasi berkaitan dengan Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan Ketika Panen Jahe, kami harap post kali ini berguna buat Anda. Kami berharap post ini disebarluaskan agar semakin banyak yang mendapatkan manfaat.
Referensi: